Kamis, 23 Januari 2025

Tolong tetap hidup, meski dunia kerap membujuk untuk menghilang, Aku

Tolong tetaplah hidup...

Meski dunia kerap membujuk mu untuk menyerah dan mengakhiri semuanya. Kadang, ia menggoda mu untuk berhenti, membujuk mu meletakkan semua beban, menyerah dalam diam begitu menggema.

Tak apa jika langkah mu gontai, jika senyummu sesekali lelah. Tak apa jika harimu terasa berat dan malam-malam mu terasa senyap. Yang penting kamu masih ada. 🙂


Mari kita cari secercah harapan, sekecil apapun itu. Mungkin secangkir matcha hangat di pagi yang mendung, atau mie ayam dengan topping baru yang belum pernah kamu coba. Bayangkan, kuahnya harum mengepul dengan rasa yang menyelimuti seluruh lelah mu. Atau pikirkan varian Indomie baru yang entah apa rasanya. Mungkin, rasa itu akan membuatmu tertawa kecil, bingung, bahkan protes, tapi bukankah itu tanda kamu masih hidup?


Tolong tetaplah hidup...

Ada senja yang belum kau lihat dengan warna jingga beradu biru. Ada suara hujan dari jendela memanggilmu untuk diam dan mendengarkan. Ada tawa yang mungkin belum kau dengar, mungkin dari seseorang yang kelak mencintaimu tanpa syarat. 


Mungkin itu terdengar bodoh. Betapa kecilnya alasan-alasan itu dibandingkan dengan beratnya beban yang sering dirasakan. Tapi bukankah justru hal-hal kecil itu yang sering menyelamatkan kita?


Dunia ini seringkali kejam, aku tak akan membohongi soal itu. Tapi tidakkah kau ingin melihat akhir dari cerita ini? Bagaimana jika bab berikutnya penuh dengan halaman yang menghiburmu dengan kebahagiaan sederhana yang tiba-tiba muncul tanpa kau duga?


Jadi, TOLONG TETAPLAH HIDUP 🙂




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Learning Self-Confidence from a Little Bird

In a dense forest, there lived a little bird named Pipit. Pipit was known as a shy bird who always felt inadequate. She avoided flying high ...