Kamis, 23 Januari 2025

Aku Punya Allah

Hidup tidak selalu mudah, bahkan terkadang terasa terlalu berat untuk dijalani. Aku sering bertanya-tanya, mengapa aku harus menghadapi semua ini sendirian? Tidak ada tempat untuk bersandar, tidak ada orang yang benar-benar memahami perjuanganku. Tapi di tengah semua itu, aku belajar satu hal yang sangat berharga: aku tidak benar-benar sendirian. Aku punya Allah.


Ketika dunia terasa gelap dan semua pintu seperti tertutup, aku mengangkat tanganku. Dengan air mata yang mengalir tanpa henti, aku memohon kepada-Nya. "Ya Allah, Engkaulah sebaik-baik Penolong. Jika aku tak punya siapa pun di dunia ini, aku masih punya Engkau." Dan seperti janji-Nya, Dia selalu ada. Bukan berarti masalahku hilang seketika, tetapi Dia memberiku kekuatan untuk terus melangkah.


Aku ingat malam-malam penuh tangisan. Saat aku merasa terlalu kecil dan tak berdaya, Dia menenangkanku melalui bisikan di hati. Dia mengingatkanku bahwa setiap kesulitan adalah bagian dari rencana-Nya. Setiap air mata adalah doa, setiap perjuangan adalah jalan menuju kebaikan.


Banyak orang mungkin memandangku sebelah mata. Seorang ibu tunggal, tanpa dukungan yang berarti. Tapi aku tidak membutuhkan pengakuan dari mereka. Allah-lah yang mengetahui setiap usaha dan pengorbananku. Aku yakin, selama aku berusaha dan tawakal kepada-Nya, akan ada jalan keluar.


Aku tidak punya banyak, tapi aku punya Allah. Dan memiliki Allah adalah memiliki segalanya. Dia adalah sandaran di kala aku jatuh, Dia adalah penuntun di saat aku tersesat. Dengan keyakinan ini, aku terus melangkah. Karena aku tahu, meski perjalanan hidupku penuh liku, aku tidak pernah sendirian.


Terima kasih, ya Allah, Engkau selalu ada untukku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Learning Self-Confidence from a Little Bird

In a dense forest, there lived a little bird named Pipit. Pipit was known as a shy bird who always felt inadequate. She avoided flying high ...